KEHIDUPAN ISLAMI SEHARI-HARI
Disampaikan oleh: Dr. Solahudin, Lc., MA.
1.
Bersyukur
kepada Allah sesaat setelah bangun tidur, sebab kehidupan adalah nikmat dan
modal utama untuk menambah pundi pahala di hari itu. Maka ucapan yang pertama
kali muncul dari lisan seorang muslim di awal harinya adalah “Alhamdulillah”.
Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam doa bangun tidur:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan hanya kepada-Nyalah kami dikembalikan”. (H.R Ahmad)
2. Usahakan bangun di sepertiga malam terakhir, untuk melakukan ibadah kepada Allah, terutama solat tahajjud dan witir, beristigfar, serta berdoa kepada Allah. Ini adalah waktu paling mustajab
Rasulullah bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
Rabb kami yang Maha suci lagi Maha Tinggi turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir, Dia berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kebulkan, siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku berikan, siapa yang beristigfar kepada-Ku niscaya aku ampuni (H.R Bukhari)
3. Berwudu untuk menghilangkan hadas kecil atau mandi untuk menghilangkan hadas besar untuk melaksanakan solat. Rasulullah bersabda:
لَا يَقْبَلُ اللهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
Allah tidak menerima shalat seseorang ketika hadas sampai ia berwudu (H.R Bukhari)
Orang yang berwudu selain mendapatkan kesegaran fisik iapun akan diampuni dosa-dosanya.
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ » رواه مسلم
Dari Utsman ibn Affan berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda: SIapa saja yang berwudu, lalu memperbagus wudunya maka akan keluar kesalahan-kesalahannya dari jasadnya, sampai keluar dari balik kukunya (H.R Muslim)
4. Melakukan solat subuh dan dua rakaat sunnah sebelumnya. Allah berfirman:
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
Sesungguhnya shalat itu menjadi kewajiban kaum mukminin pada waktu yang telah ditentukan (An-Nisa: 103)
Seorang muslim seharusnya shalat di awal waktu, ketika telah masuk waktu shalat sebab itu termasuk amalan yang paling disukai oleh Allah. Rasulullah pernah ditanya tentang amalan yang paling dicintai oleh Allah, maka beliau menjawab:
الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا
Shalat yang dilaksanakan tepat pada waktunya”. (H.R Bukhari dan Muslim).
Seorang muslim hendaknya pula melaksanakan shalat dengan penuh konsentrasi dan khusyu’, mengingat shalat adalah amalan yang pertama dihisab pada hari kiamat.
5. Berzikir setelah solat dan zikir pagi sebagai gizi untuk ruh sebagaimana makanan yang menjadi gizi untuk tubuh.
. Ibnul Qayyim pernah mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,
الذكر للقلب مثل الماء للسمك فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء ؟
“Dzikir pada hati semisal air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?”
6. Makanan dan bersyukurlah kepada Allah, seraya membaca “Alhamdulillah” (segala puji milik Allah). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ -الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ.- غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Abu Daud dan Tirmizi).
7. Jika hendak pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah atau menuntut ilmu, atau kepentingan lainnya, maka seorang muslim harus berserah diri, bertawakal hanya kepada Allah seraya membaca doa:
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
“dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal(bergantung) kepada Allah, tiada daya dan upaya selain Allah). Hadits abu dawud.
8. Kemudian ketika berada di tempat kerja atau belajar di sekolah hendaknya seorang muslim menjaga adab, memakai pakaian yang sopan menutup aurat, mematuhi tata tertib, jujur, disiplin, tidak menzhalimi orang lain dan menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat. Rasulullah shallallahu alahi wasallam bersabda:
التَّاجِرُ الصَّدُوْقُ الْأَمِيْنُ مَعَ النَّبِيّينَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ
“Seorang pedagang yang jujur, (kelak di hari kiamat akan dikumpulkan oleh Allah) bersama para nabi, shiddiqin, dan para syuhada’.” (Hadis Hasan Riwayat at-Tirmidzi)
9. Mengawali hari dengan bersedekah. Rasulallah bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari dan Muslim)
10. melaksanakan adab tidur yaitu:
a. Segera tidur setela isya. Abu Barzah Radhiyallahu anhu:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ (صَلاَةِ) الْعِشَاءِ وَالْحَدِيْثَ بَعْدَهَا.
“Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur malam sebelum (shalat Isya’) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (H.R Bukhari dan Muslim)
b. Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu’ terlebih dahulu sebagaimana hadits:
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوْءَكَ لِلصَّلاَةِ.
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu’ terlebih dahulu sebagaimana wudhu’mu untuk melakukan shalat.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim)
c. Tidur di atas rusuk kanan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اِضْطَجِعْ عَلَى شَقِّكَ اْلأَيْمَنِ. “
Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” [HR Bukhari dan Muslim).
d. Membaca ayat-ayat al-Qur-an, antara lain: Membaca ayat kursi dan dua ayat terakhir surat Albaqarah.
Komentar
Posting Komentar